You are here

Jakarta, 11 April 2022 – Canada’s Foreign Affairs Minister H.E. Mélanie Joly visited the DKI Jakarta provincial office of the Center of Integrated Services for the Empowerment of Women and Children (P2TP2A) on Sunday (10/04). 

The Head of Jakarta Provincial Office of Women’s Empowerment, Child Protection and Population Management (Dinas PPAPP) Ms. Tuty Kusumawati and the Chairperson of P2TP2A DKI Jakarta Ms. Tri Palupi D. H. welcomed the Canadian delegation. The Deputy Minister for Community Participation of the Ministry of Women’s Empowerment and Child Protection (KemenPPPA) Mr. Indra Gunawan, the UN Resident Coordinator in Indonesia Ms. Valerie Julliand, UNFPA Indonesia Assistant Representative Ms. Melania Hidayat, and UNICEF Chief of Child Protection Ms. Milen Kidane were also present. 

Coordinated by KemenPPPA, P2TP2A provides services for women and children survivors of violence. The Government of Canada supports P2TP2A, KemenPPPA, and Dinas PPAPP DKI Jakarta, through a joint programme between the UNFPA and UNICEF entitled the Better Sexual and Reproductive Health and Rights for All in Indonesia (BERANI).

“Canada is an advocate and supporter of reproductive health and rights. We are pleased to support Indonesia’s efforts to  strengthen its integrated health systems that include reproductive health and rights as a core component. Working alongside partners such as UNFPA and UNICEF, Canada is assisting Indonesia to recover from the COVID-19 pandemic, to rebuild and to increase its resilience. When we empower women and girls, we empower their families and the nation,” Minister Joly said in her remarks. 

“We would like to express our sincere gratitude to Canada's assistance in strengthening eight UPTD PPA/P2TP2A in preventing harmful practices such as FGM/C (female genital mutilation or cutting) and child marriage in Indonesia, and providing dignity kits to women, girls, and older persons. We hope that Her Excellency Mélanie Joly's visit will give encouragement and support for the programme's sustainability in Indonesia,” Mr. Indra Gunawan said in his remarks.

Implemented since 2018, BERANI is a comprehensive national programme that ensures universal access to sexual and reproductive health information and services (especially for vulnerable women, girls, and young people), and addresses maternal mortality, gender-based violence (GBV), and harmful practices. The BERANI programme is implemented in 11 provinces, from West Sumatra to Papua.

In response to the COVID-19 pandemic, the BERANI programme supports the capacity strengthening of P2TP2A staff on the provision of comprehensive and inclusive services for women and children survivors of violence in eight locations: DKI Jakarta, Tangerang regency, Tangerang city, Bogor  regency, Bogor city, Bekasi, Cirebon  regency, and North Lombok regency. The programme also distributes dignity kits containing essential supplies to GBV survivors, women living with HIV, women with disabilities, older women, and women heads of household.

“UNFPA focuses on supporting national efforts to achieve universal access to sexual and reproductive health, and three zeros: zero maternal death; zero unmet need for family planning; and zero gender based violence and harmful practices. Canada’s generous support through the BERANI programme is essential in supporting the achievement of those transformative results,” Ms. Melania Hidayat said. 

“The UN (United Nations) hopes to strengthen the partnerships with the Government of Indonesia and the Government of Canada so we can continue to work together to ensure no one, no woman, no girl, is left behind in our effort to put human rights at the centre of development,” Ms. Valerie Julliand remarked.

About UNFPA in Indonesia

UNFPA, the United Nations Population Fund, works to deliver a world where every pregnancy is wanted, every child birth is safe and every young person’s potential is fulfilled. Since 1972, UNFPA has been one of Indonesia’s most prominent partners in reproductive health, youth, population and development, and gender equality.

UNFPA Indonesia strives to achieve Three Zeros, a global commitment to end preventable maternal deaths, unmet need for family planning, and gender-based violence and harmful practices, guided by the 1994 International Conference on Population and Development (ICPD) and Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 Agenda. To learn more, please visit https://indonesia.unfpa.org/ 

About Global Affairs Canada

Global Affairs Canada is mandated with implementing Canada’s Feminist Foreign Policy and its suite of feminist international policies, programs and initiatives across its commitments in diplomacy, trade, security, development and consular services.  Canada and Indonesia share a long-standing partnership of over 65 years, with over $1 billion in official development assistance to Indonesia since 2000. Aligned with its Feminist International Assistance Policy (FIAP), Canada is committed to supporting the Government of Indonesia in achieving the Sustainable Development Goals (SDGs) and implementing their 2020-2024 National Medium-Term Development Plan (RPJMN).

 

For more information, please contact: 

Dian Agustino (Communications Analyst, UNFPA Indonesia): agustino@unfpa.org

-----
 

Menteri Luar Negeri Kanada Mengunjungi P2TP2A di Jakarta

 

Jakarta, 11 April 2021 – Menteri Luar Negeri Kanada H.E. Mélanie Joly mengunjungi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak  (P2TP2A) DKI Jakarta pada hari Minggu  (10/04). 

Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP)DKI Jakarta Ibu Tuty Kusumawati dan Kepala UPT P2TP2A DKI Jakarta Ibu Tri Palupi D. H. menyambut Delegasi Kanada. Deputi Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Bapak Indra Gunawan, UN Resident Coordinator in Indonesia Ibu Valerie Julliand, UNFPA Indonesia Assistant Representative Ibu Melania Hidayat, dan UNICEF Chief of Child Protection Ibu Milen Kidane turut hadir. 

Bekerja di bawah koordinasi KemenPPPA, P2TP2A menyediakan layanan bagi perempuan dan anak penyintas kekerasan. Pemerintah Kanada mendukung P2TP2A, KemenPPPA, dan  Dinas PPAPP DKI Jakarta, melalui program kerja sama UNFPA dan UNICEF bertajuk Better Sexual and Reproductive Health and Rights for All in Indonesia (BERANI).

“Kanada adalah advokat dan pendukung kesehatan dan hak-hak reproduksi. Kami senang dapat mendukung upaya Indonesia untuk memperkuat sistem-sistem kesehatan terintegrasi yang mencakup kesehatan dan hak-hak reproduksi sebagai komponen inti. Bekerja sama dengan mitra-mitra seperti UNFPA dan UNICEF, Kanada mendukung Indonesia untuk pulih dari pandemi COVID-19, membangun kembali, dan meningkatkan daya lenting. Saat kita memberdayakan perempuan dan anak perempuan, kita memberdayakan keluarga dan bangsa,” ucap Menteri Joly dalam sambutannya. 

“Kami berterima kasih atas dukungan Kanada untuk memperkuat delapan UPTD PPA/P2TP2A dalam pencegahan praktik-praktik berbahaya seperti P2GP (perlukaan/pemotongan genitalia perempuan) dan perkawinan anak di Indonesia, dan penyediaan kit individu untuk perempuan, anak perempuan, dan lansia. Kami harap kunjungan Her Excellency Mélanie Joly akan mendorong dan mendukung keberlanjutan program ini di Indonesia,” kata Bapak Indra Gunawan dalam sambutannya.

Dilaksanakan sejak tahun 2018, BERANI adalah program nasional komprehensif yang memastikan akses informasi dan layanan kesehatan seksual dan reproduksi yang universal (terutama bagi perempuan, anak perempuan, dan orang muda yang rentan), dan mengatasi kematian ibu, kekerasan berbasis gender (KBG), dan praktik-praktik berbahaya. Program BERANI ini diimplementasikan di 11 provinsi, dari Sumatra Barat hingga Papua.

Merespon pandemi COVID-19, program BERANI mendukung penguatan kapasitas staf P2TP2A dalam penyediaan layanan yang komprehensif dan inklusif untuk perempuan dan anak penyintas kekerasan di delapan wilayah, yaitu DKI Jakarta, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Bekasi, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Lombok Utara. Program ini juga mendistribusikan kit individu yang berisi perlengkapan esensial untuk penyintas KBG, perempuan yang hidup dengan HIV, perempuan dengan disabilitas, lansia perempuan, dan perempuan kepala keluarga. 

“UNFPA fokus mendukung upaya-upaya nasional untuk mencapai akses universal kesehatan seksual dan reproduksi, dan three zeros: nol kematian ibu; nol kebutuhan keluarga berencana yang tidak terpenuhi; dan nol kekerasan berbasis gender dan praktik-praktik berbahaya. Dukungan Kanada melalui program BERANI penting sekali dalam mendukung pencapaian ini,” ungkap Ibu Melania Hidayat. 

“PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) berharap untuk memperkuat kemitraan dengan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kanada sehingga kita bisa terus bekerja sama untuk memastikan bahwa tidak ada seorang pun, tidak ada seorang perempuan dan anak perempuan yang tertinggal dalam upaya kita untuk menempatkan hak asasi manusia sebagai inti dari pembangunan,” tegas Ibu Valerie Julliand.

Tentang UNFPA Indonesia

UNFPA adalah badan terkemuka PBB yang bekerja untuk menciptakan dunia di mana setiap kehamilan diinginkan, setiap persalinan berlangsung dengan aman, dan potensi setiap orang muda terpenuhi. Sejak 1972, UNFPA sudah menjadi salah satu mitra terdepan Indonesia dalam kesehatan reproduksi, orang muda, kependudukan dan pembangunan, dan kesetaraan gender.

UNFPA Indonesia berupaya untuk mencapai Three Zeros, sebuah komitmen global untuk mengakhiri kematian ibu yang bisa dicegah, kebutuhan Keluarga Berencana yang tidak terpenuhi, dan kekerasan berbasis gender dan praktik berbahaya, yang dipandu oleh International Conference on Population and Development (ICPD) tahun 1994 dan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://indonesia.unfpa.org/ 

Tentang Global Affairs Canada

Global Affairs Canada diberi mandat untuk menerapkan Kebijakan Luar Negeri Feminis Kanada termasuk rangkaian kebijakan, program, dan inisiatif internasional feminis di seluruh komitmennya dalam diplomasi, perdagangan, keamanan, pengembangan, dan layanan konsuler. Kanada dan Indonesia berbagi kemitraan jangka panjang selama lebih dari 65 tahun, dengan lebih dari $ 1 miliar nilai bantuan pembangunan resmi untuk Indonesia sejak tahun 2000. Selaras dengan Kebijakan Bantuan Internasional Feminis (FIAP), Kanada berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan melaksanakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Dian Agustino (Communications Analyst, UNFPA Indonesia): agustino@unfpa.org