Jakarta, 25 January 2024 - Every woman and girl has the right to health, to make their own choices about their future, and to live free from violence and discrimination. To ensure the fulfillment of these rights, the Government of Indonesia, UNFPA, UNICEF and UN Women, with support from Global Affairs Canada (GAC), launched Phase II of the “Better Reproductive Health and Rights for All in Indonesia” (BERANI II) program in Jakarta today (25/01).
“We hope that through close collaboration with strategic partners, institutions, and the community, the phase II of the BERANI program can be a milestone in our journey towards improved gender equality,” Minister of Women’s Empowerment and Child Protection, Bintang Puspayoga, asserted. “Gender issues are very closely connected with women’s reproductive health.”
"The Ministry of National Development Planning/National Development Planning Agency appreciates the continuation of this program, which will focus on scaling up and institutionalizing interventions by strengthening the commitment, ownership and leadership of the duty bearers and responsibility holders," the Secretary of the Ministry of National Development Planning/ Executive Secretary of the National Development Planning Agency, Teni Widuriyanti, affirmed.
Phase I of the BERANI program, implemented by UNFPA and UNICEF from 2018 to 2023 in 28 cities/districts in 13 provinces, has supported the Indonesian Government in advancing towards achieving the Sustainable Development Goals (SDGs), namely the Goals 3 (Good Health and Wellbeing) and 5 (Gender Equality).
Investments by the Government of Indonesia and all partners over the years, including through the BERANI program, have resulted in improvements in the quality of life for women and young people. For example, the maternal mortality ratio (MMR) has decreased significantly; from 305 maternal deaths per 100,000 live births in 2015 (Intercensal Population Survey/SUPAS) to 189/100,000 in 2020 (Population Census). (For complete information about the impact of the BERANI program, please check the BERANI I report here).
”Advancing gender equality, ending gender-based violence, and ensuring women and girls have access to life saving reproductive health services are the cornerstones of a country’s development," UNFPA Indonesia Representative, Dr. Hassan Mohtashami, said. “Through BERANI II, we work together for the empowerment and wellbeing of women and girls in Indonesia.”
Implemented from August 2023-December 2027 at the national level and in 26 districts/cities in 14 provinces, BERANI II will continue the important work of ending maternal mortality, gender-based violence, and harmful practices such as child marriage and female genital mutilation/cutting (FGM/C)–as reflected in the National Medium Term Development Plan (RPJMN) 2020-2024.
"It is very encouraging that our collaboration in the first phase of BERANI led to a significant reduction in child marriage in targeted districts of South Sulawesi," said UNICEF Indonesia Representative, Maniza Zaman. "We are committed to building on this progress in the new phase, based on our shared vision for girls across Indonesia to enjoy their childhood free from marriage, and ultimately to improve the quality of lives of girls and women in Indonesia.”
“Realizing women’s rights is impossible without building an ecosystem that empowers women,” said UN Women Indonesia Representative and Liaison to ASEAN, Jamshed Kazi. “I am pleased that through the BERANI II programme, UN Women with UNFPA and UNICEF will build economic empowerment and gender-responsive governance as a strategy to promote women’s rights.”
“Canada has been a proud supporter of the BERANI project and the impressive momentum that it has built in recent years. Thanks to the continued commitment and leadership of the Government of Indonesia, I’m confident that this second phase of the project will move us even closer to achieving full reproductive health and rights for all Indonesians,” the Canadian Ambassador to Indonesia, H.E. Mr Jess Dutton, said.
For more information about the BERANI II program, please check s.id/berani2.
About UNFPA
UNFPA, the United Nations Population Fund, works to deliver a world where every pregnancy is wanted, every child birth is safe and every young person’s potential is fulfilled. Since 1972, UNFPA has been one of Indonesia’s most prominent partners in reproductive health, youth, population and development, and gender equality.
UNFPA Indonesia strives to achieve Three Zeros, a global commitment to end preventable maternal deaths, unmet need for family planning, and gender-based violence and harmful practices, guided by the 1994 International Conference on Population and Development (ICPD) and Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 Agenda. To learn more, please visit https://indonesia.unfpa.org/
About UNICEF
Since 1948, protecting the rights of every child has been at the heart of UNICEF’s work in Indonesia. As a trusted partner of government, civil society and the private sector, UNICEF is committed to doing whatever it takes to help the children in Indonesia who are most at risk and most in need of assistance to survive, thrive and fulfil their potential – starting where a child’s lifecycle begins in pregnancy, all the way to adulthood.
For more information about UNICEF and its work in Indonesia, please visit: https://www.unicef.org/indonesia/
About UN Women
UN Women is the United Nations organization dedicated to gender equality and the empowerment of women. UN Women’s efforts are based on the fundamental belief that every woman has the right to live a life free from violence, poverty, and discrimination and that gender equality is a prerequisite to achieving global development.
About Global Affairs Canada
Global Affairs Canada is mandated with implementing Canada’s Feminist Foreign Policy and its suite of feminist international policies, programs and initiatives across its commitments in diplomacy, trade, security, development and consular services. Canada and Indonesia share a long-standing partnership of over 70 years, with over $1 billion in official development assistance to Indonesia since 2000. Aligned with its Feminist International Assistance Policy, Canada is committed to supporting the Government of Indonesia in achieving its SDGs and implementing its 2020-2024 National Medium-Term Development Plan (RPJMN).
For more information, please contact:
Rahmi Dian Agustino (Communications Analyst, UNFPA Indonesia): agustino@unfpa.org
Kinanti Pinta Karana (Communication Specialist, UNICEF): kpkarana@unicef.org
Radhiska Anggiana (Advocacy and Communications Analyst, UN Women Indonesia): radhiska.anggiana@unwomen.org
Novi Anggriani (Senior International Assistance Officer, Global Affairs Canada): novi.anggriani@international.gc.ca
Program BERANI II Diluncurkan untuk Mengakhiri Kematian Ibu, Kebutuhan Keluarga Berencana Yang Tidak Terpenuhi, Kekerasan Berbasis Gender, dan Praktik-praktik Berbahaya
Jakarta, 25 Januari 2024 - Setiap perempuan dan anak perempuan mempunyai hak untuk hidup sehat, membuat pilihan atas masa depan mereka, dan untuk hidup bebas dari kekerasan dan diskriminasi. Untuk memastikan pemenuhan hak tersebut, Pemerintah Indonesia, UNFPA, UNICEF dan UN Women, didukung oleh Global Affairs Canada (GAC), meluncurkan fase II program “Better Reproductive Health and Rights for All in Indonesia” (BERANI II) di Jakarta hari ini (25/01).
“Kami berharap melalui kolaborasi yang erat dengan mitra strategis, lembaga-lembaga, dan masyarakat, program BERANI fase II dapat menjadi tonggak keberhasilan dalam perjalanan kita mencapai kesetaraan gender yang lebih baik,” ucap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga. “Isu gender sangat erat kaitannya dengan kesehatan reproduksi perempuan.”
“Kementerian PPN/Bappenas menyambut baik kelanjutan program ini, yang akan difokuskan pada perluasan dan pelembagaan intervensi yang terbukti efektif dengan memperkuat komitmen, kepemilikan, dan kepemimpinan dari para pelaksana dan penanggung jawab program,” tegas Sekretaris Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Sekretaris Utama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Teni Widuriyanti.
Program BERANI fase I, yang dilaksanakan UNFPA dan UNICEF pada tahun 2018 hingga 2023 di 28 kota/kabupaten di 13 provinsi, telah mendukung Pemerintah Indonesia dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama Tujuan 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan Tujuan 5 (Kesetaraan Gender).
Investasi oleh Pemerintah Indonesia dan seluruh mitra selama bertahun-tahun, termasuk melalui program BERANI, telah menghasilkan peningkatan kualitas hidup perempuan dan orang muda. Misalnya saja, angka kematian ibu telah turun dari 305 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2015 (Survei Penduduk Antar Sensus/SUPAS) menjadi 189 di tahun 2020 (Sensus Penduduk 2020). (Informasi lengkap tentang dampak program BERANI tersedia di laporan BERANI I).
“Memajukan kesetaraan gender, menghapuskan kekerasan berbasis gender, dan memastikan perempuan dan anak perempuan dapat mengakses layanan dan informasi kesehatan reproduksi yang menyelamatkan nyawa adalah fondasi dari pembangunan sebuah negara, kata UNFPA Indonesia Representative, Dr. Hassan Mohtashami. “Melalui BERANI II, kita bekerja bersama untuk pemberdayaan dan kesejahteraan perempuan dan anak perempuan di Indonesia.”
“Berhasilnya kolaborasi kita pada fase pertama BERANI dalam menurunkan angka perkawinan anak secara signifikan di kabupaten-kabupaten sasaran di Sulawesi Selatan sangat menjanjikan,” kata UNICEF Indonesia Representative, Maniza Zaman. “Kami berkomitmen untuk melanjutkan kemajuan ini di fase kedua program BERANI, sesuai dengan visi bersama di mana anak perempuan di seluruh Indonesia menikmati masa kecil bebas dari perkawinan anak, sehingga meningkatkan kualitas hidup anak perempuan dan perempuan di Indonesia.”
“Mewujudkan hak-hak perempuan tidak dapat terjadi tanpa membangun ekosistem yang memberdayakan perempuan,” kata UN Women Indonesia Representative and Liaison to ASEAN, Jamshed Kazi. “Melalui program BERANI II, UN Women bersama UNFPA dan UNICEF akan membangun pemberdayaan ekonomi dan tata kelola yang responsif gender sebagai strategi untuk mendorong pemenuhan hak-hak perempuan.”
Dilaksanakan dari Agustus 2023-Desember 2027 di tingkat nasional dan di 26 kabupaten/kota di 14 provinsi, BERANI II akan melanjutkan pekerjaan penting mengakhiri kematian ibu, kekerasan berbasis gender, dan praktik-praktik berbahaya seperti perkawinan anak dan pemotongan/pelukaan genitalia perempuan (P2GP)–seperti yang tercermin dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
“Kanada bangga mendukung program BERANI dan momentum mengesankan yang telah dibangun dalam beberapa tahun terakhir. Berkat komitmen dan kepemimpinan yang berkelanjutan dari Pemerintah Indonesia, saya yakin program tahap kedua ini akan membawa kita semakin baik dalam mencapai kesehatan dan hak-hak reproduksi secara penuh bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Duta Besar Kanada untuk Indonesia, H.E. Mr. Jess Dutton.
Informasi lengkap tentang program BERANI II tersedia di https://s.id/berani2.
Tentang UNFPA
Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNFPA) adalah badan terkemuka PBB yang bekerja untuk menciptakan dunia di mana setiap kehamilan diinginkan, setiap persalinan berlangsung dengan aman, dan potensi setiap orang muda terpenuhi. Sejak 1972, UNFPA sudah menjadi salah satu mitra terdepan Indonesia dalam kesehatan reproduksi, orang muda, kependudukan dan pembangunan, dan kesetaraan gender.
UNFPA Indonesia berupaya untuk mencapai Three Zeros, sebuah komitmen global untuk mengakhiri kematian ibu yang bisa dicegah, kebutuhan Keluarga Berencana yang tidak terpenuhi, dan kekerasan berbasis gender dan praktik berbahaya, yang dipandu oleh International Conference on Population and Development (ICPD) tahun 1994 dan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://indonesia.unfpa.org/
Tentang UNICEF
UNICEF (United Nations Children’s Fund - Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa), adalah badan PBB yang mulai berkiprah di Indonesia sejak tahun 1948. Selama lebih dari 60 tahun, UNICEF dan mitranya telah menjangkau jutaan anak-anak di Indonesia dengan bantuan pembangunan dan kemanusiaan. Program-program UNICEF di Indonesia meliputi keberlangsungan hidup dan kesehatan anak, pendidikan, perlindungan anak, gizi, air dan sanitasi, dan kebijakan sosial. UNICEF mendukung Pemerintah Indonesia untuk membantu setiap anak di Indonesia, lelaki dan perempuan, mewujudkan potensinya tanpa meninggalkan satu orang anak pun. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://www.unicef.org/indonesia/id
Tentang UN Women
UN Women merupakan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berdedikasi untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Upaya UN Women didasarkan pada keyakinan dasar bahwa setiap perempuan berhak menjalani hidup yang bebas dari kekerasan, kemiskinan, dan diskriminasi, dan bahwa kesetaraan gender merupakan prasyarat dalam tercapainya pembangunan global.
Tentang Global Affairs Canada
Global Affairs Canada diberi mandat untuk menerapkan Kebijakan Luar Negeri Feminis Kanada termasuk rangkaian kebijakan, program, dan inisiatif internasional feminis di seluruh komitmennya dalam diplomasi, perdagangan, keamanan, pengembangan, dan layanan konsuler. Kanada dan Indonesia berbagi kemitraan jangka panjang selama lebih dari 70 tahun, dengan lebih dari $1 miliar nilai bantuan pembangunan resmi untuk Indonesia sejak tahun 2000. Selaras dengan Kebijakan Bantuan Internasional Feminis (FIAP), Kanada berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan melaksanakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Rahmi Dian Agustino (Communications Analyst, UNFPA Indonesia): agustino@unfpa.org
Kinanti Pinta Karana (Communications Specialist, UNICEF): kpkarana@unicef.org
Radhiska Anggiana (Advocacy and Communications Analyst, UN Women Indonesia): radhiska.anggiana@unwomen.org
Novi Anggriani (Senior International Assistance Officer, Global Affairs Canada): novi.anggriani@international.gc.ca