You are here

Yogyakarta, Garut, and Mamuju 4 December 2021 – On 4 December 2021 over 500 healthcare providers nation-wide gathered in a hybrid Mother’s Day event led by the Ministry of Health (MOH) Director of Family Health, dr. Erna Mulati, M.Sc, CMFM from Yogyakarta. Taking the theme “Roles of Partners for Mothers in the Post-Disaster Areas'', series of activities showcasing interventions for mothers’ health and welfare done by the MOH’s partners in post-disaster areas were held and broadcasted from Sleman District in Yogyakarta, Mamuju District in West Sulawesi and Garut District in West Java.

“During major disasters the healthcare service system is most likely disrupted, including the reproductive health services. Such disruption in reproductive health services may increase the risk of illness and mortality to the communities affected by disasters, especially those who belong to vulnerable groups, including pregnant mothers, mothers who give birth, postpartum mothers, newborn babies…”, dr. Erna Mulati explained. Further she added that in crisis situations, “...the risks of sexually-transmitted diseases and HIV transmissions increase - and so do risks of complication in postpartum mothers and babies due to the evacuation centres’ insufficiency.”

From Yogyakarta, the participants of the Mother's Day celebration were invited to witness the activity in Garut Regency, West Java where the United Nations Population Fund (UNFPA) through the 'Leaving No One Behind' (LNOB) Program supported by the Japanese Government organised a handover event for maternal health services in times of crisis. The aid for maternal health services during disaster and pandemic emergencies were made available through a collaboration between development partners namely the Government of Japan, DFAT Australia, Americares, UNFPA and their implementing partners: doctorSHARE and Yayasan Pulih, under the coordination of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia.

The reproductive health tents and individual kits for pregnant women, postpartum mothers and newborns from DFAT Australia, personal protective equipment (PPE) for healthcare providers from the Japanese government, and medical equipment from Americares were well received by the Government Garut Regency represented by Drs. Yayan Waryana, M.Si, Head of the Office of Women's Empowerment and Child Protection, and dr. H. Tri Cahyo Nugroho, Head of Community Services of the Garut District Health Office. At the peak of the pandemic when health facilities are overwhelmed with surges in COVID-19 patients, and in the post-disaster emergency phase, reproductive health tents can provide family planning services, antenatal care and examinations, as well as postpartum care.

UNFPA and the Government of Japan, in collaboration with the Government of Indonesia and civil society organizations, are committed to protecting women and vulnerable populations in Indonesia during the pandemic to ensure no one is left behind during COVID-19 response as well as Indonesia’s pursuit of Sustainable Development Goals (SDGs). “During the difficult time of COVID-19, mothers and women have been experiencing hard times both physically and mentally…. Japan supports the Leaving No One Behind (LNOB) project, which focuses on ensuring the continuation of services and the protection of vulnerable groups during the pandemic.” Mr. Usui Masato, the Minister of Economy and Development from the Embassy of Japan in Indonesia explained the thought behind Japan’s support to mothers’ health in crisis.

In Mamuju, West Sulawesi, the reproductive health (RH) subcluster conducted a series of activities to increase public awareness on reproductive health for women and girls. The subcluster also organised a preconception screening for 26 women from Mamuju disaster-affected areas. In post-disaster situations, RH sub-cluster which consist of government and non-government stakeholders will be activated and work  hand-in-hand to ensure the fulfillment of reproductive health rights and services to the disaster-affected communities. 

Ms. Anjali Sen, UNFPA Indonesia Representative explained that the efforts to ensure that mothers receive proper healthcare are inline with UNFPA’s mandate, “...to deliver a world where every pregnancy is wanted, every child birth is safe and every young person’s potential is fulfilled.” The interventions done for mothers’ health in disaster situations also resonates with UNFPA’s vision of ‘Three Zeros’, which consists of zero preventable maternal death, zero unmet need for family planning, and zero gender-based violence and harmful practices against women and girls. 

 

*****
 

UNFPA in Indonesia

UNFPA, the United Nations Population Fund, is an international development agency with a mission to “deliver a world where every pregnancy is wanted, every child birth is safe and every young person’s potential is fulfilled”. UNFPA began its partnership with Indonesia in 1972 to deliver strengthened family planning services, demographic research, and population education programmes at schools. Since the 1994 International Conference on Population and Development (ICPD), UNFPA has been one of Indonesia’s most prominent partners in reproductive health, youth, population and development, and gender equality.

For more information, please contact:

Elisabeth Sidabutar, Humanitarian Programme Analyst: sidabutar@unfpa.org , 0813-1410-9686

Nur Arifina Vivinia, LNOB Programme Manager, vivinia@unfpa.org, 0817-0070-677

Asri Wijayanti, Communications and Knowledge Management Officer: wijayanti@unfpa.org , 0821-3318-9972

Additional information: 

The Mother’s Day event was held on 4 December 2021, at 09:00 - 12:00, and the recording is available on YouTube.

You can access and use the photos saved here for your media coverage. Please use the photo credit stipulated in the Word document provided in the folder.

 

---

 

Peringatan Hari Ibu 2021 Mengangkat Pentingnya Pelayanan Kesehatan Ibu 

di Daerah Pasca Bencana

 

Yogyakarta, Garut, dan Mamuju 4 Desember 2021 – Memperingati Hari Ibu tahun ini, berbagai kegiatan yang mengedepankan pentingnya kesehatan dan kesejahteraan perempuan dilaksanakan dengan dukungan program Leaving No One Behind Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA). Pada 4 Desember 2021, lebih dari 500 tenaga kesehatan dari seluruh Indonesia berkumpul secara daring dan luring dalam peringatan Hari Ibu yang dipimpin oleh Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Erna Mulati, M.Sc, CMFM di Kabupaten Sleman di Yogyakarta, Kabupaten Garut di Jawa Barat, dan Kabupaten Mamuju di Sulawesi Barat. Acara bertema “Peran Mitra Bagi Ibu di Wilayah Pascabencana”, ini menampilkan intervensi para mitra Kemenkes bagi kesehatan dan kesejahteraan ibu di wilayah pascabencana.

Pada 22 Desember 2021 Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) juga meluncurkan hasil pemetaan aksesibilitas fasilitas layanan dan alat kesehatan pada perempuan penyandang disabilitas dan perempuan lansia, serta kesehatan reproduksi pada perempuan penyandang disabilitas. Laporan berjudul “Hidup dalam Kerentanan dan Pengabaian: Urgensi Pemenuhan Hak Layanan Kesehatan dan Reproduksi bagi Perempuan Penyandang Disabilitas dan Lansia” ini adalah hasil pemetaan yang dilakukan sejak bulan Maret hingga November 2021 yang dilakukan oleh Komnas Perempuan bekerja sama dengan UNFPA Indonesia serta mitra strategisnya. Dari hasil pemetaan di Bekasi, Cirebon, Yogyakarta, Situbondo, dan Kupang ini Komnas Perempuan juga mengembangkan modul-modul pelatihan sebagai salah satu bentuk upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual terhadap perempuan penyandang disabilitas serta perlindungan dalam konteks pandemi. 

“Dalam situasi krisis, terjadi peningkatan risiko penularan infeksi menular seksual dan HIV” ucap dr. Erna Mulati pada pembukaan acara Hari Ibu di Yogyakarta (04/12).  Selain itu, lazim juga terjadi “peningkatan kasus komplikasi pada ibu dan bayi baru lahir dan risiko komplikasi akibat situasi pengungsian yang kurang memadai” menurutnya. 

Sistem pelayanan kesehatan, termasuk layanan kesehatan reproduksi yang terganggu pada saat bencana, dapat meningkatkan risiko kesakitan dan kematian pada penduduk yang terdampak bencana, terutama pada kelompok rentan, antara lain ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, balita, remaja, wanita usia subur, lansia. Karenanya, kebutuhan kesehatan reproduksi ibu dan kelompok rentan lainnya harus diprioritaskan dalam respon kebencanaan.

Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) melalui program Leaving No One Behind (LNOB) yang didukung oleh Pemerintah Jepang membantu pelayanan kesehatan ibu di masa krisis. Bantuan untuk pelayanan kesehatan ibu di masa darurat bencana dan pandemi COVID-19 ini merupakan kolaborasi antara mitra pembangunan seperti Pemerintah Jepang, Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia, Americares, UNFPA beserta doctorSHARE dan Yayasan Pulih sebagai mitra pelaksana, di bawah koordinasi Kemenkes Republik Indonesia. 

Bantuan berupa tenda kesehatan reproduksi dan kit individu untuk ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi baru lahir yang didukung oleh DFAT Australia, alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan yang didukung oleh pemerintah Jepang, dan alat-alat kesehatan dari Americares itu diterima oleh Pemerintah Kabupaten Garut yang diwakili oleh Drs. Yayan Waryana, M.Si, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan dr. H. Tri Cahyo Nugroho, Kepala Bidang Pelayanan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Garut (04/12). 

Di masa puncak pandemi ketika fasilitas kesehatan kewalahan dengan lonjakan pasien COVID-19, dan dalam fase darurat pascabencana, tenda kesehatan reproduksi dapat memberikan layanan keluarga berencana, pemeriksaan dan perawatan kehamilan, serta perawatan pasca persalinan.

UNFPA dan Pemerintah Jepang, bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan organisasi masyarakat sipil, berkomitmen untuk melindungi perempuan dan populasi rentan di Indonesia selama pandemi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal selama respons COVID-19 dan mendukung upaya Indonesia untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). “Selama masa sulit COVID-19, para ibu dan perempuan telah mengalami masa-masa sulit baik secara fisik maupun mental…. Jepang mendukung proyek Leaving No One Behind (LNOB), yang berfokus untuk memastikan kelanjutan layanan dan perlindungan kelompok rentan selama pandemi,” Menteri Ekonomi dan Pembangunan dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia - Usui Masato, menjelaskan pertimbangan di balik dukungan Jepang terhadap kesehatan ibu di masa krisis.

Di Mamuju, Sulawesi Barat, Sub-klaster Kesehatan Reproduksi (Kespro) melakukan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan reproduksi bagi perempuan dan anak perempuan. Sub-klaster ini juga menyelenggarakan skrining prakonsepsi untuk 26 perempuan dari daerah bencana Mamuju. Pasca bencana, Sub-klaster Kespro yang terdiri dari pemangku kepentingan pemerintah dan nonpemerintah akan diaktifkan dan bahu-membahu memastikan pemenuhan hak dan layanan kesehatan reproduksi kepada masyarakat yang terkena dampak bencana.

Ibu Anjali Sen, Perwakilan UNFPA Indonesia menjelaskan bahwa upaya untuk memastikan para ibu mendapatkan perawatan kesehatan yang layak sejalan dengan mandat UNFPA, “...untuk mewujudkan dunia di mana setiap kehamilan diinginkan, setiap kelahiran aman dan potensi setiap orang muda  terpenuhi." Intervensi-intervensi yang dilakukan bagi kesehatan ibu di masa bencana juga selaras dengan visi UNFPA tentang 'Tiga Nol', yang terdiri dari nol kematian ibu yang dapat dicegah, nol kebutuhan yang tidak terpenuhi untuk keluarga berencana, dan nol kekerasan berbasis gender dan praktik berbahaya terhadap perempuan dan anak perempuan.

 

****

 

Tentang UNFPA Indonesia

UNFPA adalah badan terkemuka PBB yang bekerja untuk menciptakan dunia di mana setiap kehamilan diinginkan, setiap persalinan berlangsung dengan aman, dan potensi setiap orang muda terpenuhi. UNFPA memulai kemitraannya dengan Indonesia pada tahun 1972 untuk mendukung layanan keluarga berencana, penelitian kependudukan, dan program pendidikan kependudukan di sekolah. Sejak International Conference on Population and Development (ICPD) tahun 1994, UNFPA menjadi salah satu mitra utama Indonesia dalam isu kesehatan reproduksi, orang muda, kependudukan dan pembangunan, serta kesetaraan gender.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Elisabeth Sidabutar, Humanitarian Programme Analyst: sidabutar@unfpa.org , 0813-1410-9686

Nur Arifina Vivinia, LNOB Programme Manager, vivinia@unfpa.org, 0817-0070-677

Asri Wijayanti, Communications and Knowledge Management Officer: wijayanti@unfpa.org , 0821-3318-9972

Informasi tambahan untuk jurnalis/media: 

Acara peringatan Hari Ibu ini disiarkan pada 4 Desember 2021, pukul 09:00 - 12:00 WIB dan rekamannya tersedia di YouTube.

Anda bisa mengakses dan menggunakan foto-foto di sini untuk liputan Anda. Mohon gunakan kredit foto sesuai yang tercantum di dokumen Word dalam folder tersebut.